BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peradaban dunia menjelang lahirnya
islam telah menyimpang jauh dari ketentuan ajaran Allah. Pada masa pra isla
terdapat dua kekuatan peradaban dunia, yaitu peradaban Romawi Timur dan
Peradaban Persia, dua kerajaan yang menjadi tetangga Arab, tempat lahirnya
islam. Dua kekuatan besar tersebut merupakn dua super power dunia pada
masa itu sekaligus merupakan adikuasa dunia. Arab sebagai tempat munculnya
islam belum dikenal dalam percaturan sejarah dunia sebelumnya.
Peradaban Arab ketika itu memiliki
corak, yaitu bobroknya moralitas, bahkan sama sekali tidak mencerminkan budaya
yang positif, sehingga peradaban Arab ketika itu disebut sebagai peradaban
jahiliah. Dalam situasi dan kondisi peradaban dunia yang semacam itulah Nabi
Muhammad SAW diutus Allah untuk membawa agama islam dengan menjunjung tinggi
peradaban bermoral.
B.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
peradaban Romawi sebelum islam datang ?
b.
Bagaimana
peradaban Persia sebelum islam datang ?
c.
Bagaimana
peradaban Arab sebelum islam datang ?
d.
Bagaimana
peradaban Indonesia sebelum islam datang ?
C.
Tujuan
a.
Untuk
mengetahui peradaban Romawi sebelum islam.
b.
Untuk
mengetahui peradaban Persia sebelum islam.
c.
Untuk
mengetahui peradaban Arab sebelum islam.
d.
Untuk
mengetahui peradaban Indonesia sebelum islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peradaban Romawi
Timur
Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 SM, dengan
ibukotanya Roma dan usianya lebih dari sepuluh abad. Mei 330 M terjadi
perpecahan dalam kerajaan Romawi yang berpusat di Roma, yaitu kerajaan Romawi
barat (Roma) dan kerajaan Romawi timur dengan ibukotanya Costantinopel.
Kerajaan Romawi mengalami puncak kejayaan pada masa
Maharaja Yustianus I (527-565 M) dan pada zaman ini pula terjadi peperangan
dengan kerajaan persia yang berakhir dengan “perjanjian damai kekal”.
1. Agama
Negeri-negeri
yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi timur pada umumnya beragama
Nasrani, yang pada waktu itu terpecah dalam berbagai aliran. Aliran yang
termasyur ada tiga, yaitu:
1) Aliran
Yaaqibah, banyak dianut di Mesir, Habasyah, dan lain-lain.
2) Aliran
Nasathirah, banyak dianut di Musil, Irak, dan Persia.
3) Aliran
Mulkaniyah, banyak dianut di Afrika Utara, Sicilia, Syiria dan Spanyol.
Di
antara ketiganya, terdapat perbedaan keyakinan. Aliran Yaaqibah berkeyakinan,
bahwa Isa Al Masih adalah Allah, yaitu Allah dan manusia bersatu dalam diri Al
Masih. Sedangkan aliran Nasathirah dan Mulkaniyah berkeyakinan bahwa dalam diri
Al Masih terdapat dua thabiat, yaitu:
1) Thabiat
ketuhanan
2) Thabiat
kemanusiaan.
2. Filsafat
Membicarakan kebudayaan Romawi, terutama filsafat, kesenian, ilmu
pengetahuan, dan kesusastraan, kita juga harus membicarakan kebudayaan Yunani,
karena hakikatnya kebudayaan Romawi adalah lanjutan dari kebudayaan Yunani.
Pujangga Arab Jurji Zaedan membagi kebudayaan Yunani menjadi tujuh zaman,
yaitu :
1)
Masa
Dongeng
Adalah zamannya Yunani purba, dimana
seluruh kebudayaan penuh dengan dongeng dan khurafat.
2)
Masa
Pahlawan
Pada zaman ini hasil – hasil
kebudayaan menggambarkan semangat kepahlawanan. Terkenallah sekumpulan syair
yang bernama Ilias dan Odyssa ciptaan Homerus, yang melukiskan kisah perang.
3)
Masa
Lyric (700 S.M – 500 S.M)
Masa ini adalah masa kolonisasi
Yunani didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara; masa berkuasanya ”para tiran”.
Karena itu puja dan puji sangat berpengaruh, dan pada saat itu banyak tercipta
sajak – sajak lyric.
4)
Masa
Keemasan (500 S.M – 323 S.M)
Pada masa ini menjelmalah sajak –
sajak tamsil (dramatik), filsafat, khitobah, dan sejarah.
5)
Masa
Iskandary (323 S.M – 146 S.M)
Pada masa ini pusat kebudayaan
pindah ke Athena ke Iskandariya, sehingga Iskandariyah menjadi pusat segala
kegiatan ilmu, filsafa, dan sebagainya.
6)
Masa
Yunani – Romawi (142 S.M – 550 M)
Pada masa ini daerah – daerah
wilayah Yunani telah jatuh kedalam tangan Kerajaan Romawi. Jatuhlah kebudayaan
Yunani.
7)
Masa
Byzantium (550 – 1453 M)
Masa ini adalah masa kegemilangan
pusat Romawi Timur (Constantinopel), dimana menjadi pusat kebudayaan dan
peradaban Yunani.
Dengan
memperhatikan catatan ini, maka jelaslah bahwa kebudayaan Romawi adalah
lanjutan dari kebudayaan Yunani.
3. Bahasa
dan kesenian
Dalam Kerajaan Romawi Timur ada tiga
bahasa yang berpengaruh, yaitu bahasa Latin, bahasa Grek, dan bahasa Suryani.
Dalam bahasa – bahasa inilah ditulis kitab – kitab suci, undang – undang,
cerita, sajak, dan sebagainya. Kesenian dan kesusastraan Byzantium timbul kira
– kira pada abad V M – dalam kemaharajaan Romawi Timur. Kesenian ini terus
berkembang di Rusia dan Balkan. Kesenian Romawi sangat maju pada masa Kaisar
Yustianus I (527 – 565 M) dan pengganti-penggantinya, dan meluas sampai ke
Italia Utara.
Patung –patung banyak dibuat orang.
Juga bangunan-bangunan gereja yang berkubah, yang sangat terkenal gereja Aya
Shophia, juga gereja-gereja yang berbentuk silang – Yunani berkubah lima,
banyak didirikan.
Disamping itu, terjadi kegiatan di
lapangan seni lukis, seni pahat, seni bahasa, seni suara, filsafat, dan
sebagainya, dan semua berjiwa dan bersemangat gereja.
B.
Peradaban
Persia
Kerajaan persia merupakan saingan
dari kerajaan Romawi Timur, di mana antara dua kerjaan tersebut terus-menerus
terjadi peperangan karena masing-masing ingin merebut daerah kekuasaan dan
pengaruh. Pada waktu yustianus menjadi Maharaja Rumwy Timur, Kerajaan Persia
berada dibawah Maharaja Anusyarwan dari dinasi Sasanid (Sasaniyah) yang
terkenal sangat adil.
Anusyarwan dengan pasukan berkuda
dan pejalan kaki menyerbu daerah-daerah Romawi Timur sehingga jatuh satu per
satu,sedangkan Yustianus mengadakan perlawanan seru di bawah panglimanya,
Belisarius, sehingga terjadilah perang selama 20 tahun (541-461 M), dan
berakhir dengan perdamaian, di mana Yustianuas harus membayar upeti kepada
Anusyarwan tiap tahun sebanyak 30.000 dinar.
Setelah itu pada hakikatnya, permusuhan
antara dua kerajaan tersebut terus berlangsung sehingga keduanya mengalami
kemunduran dan kehancuran. Hal itu berlansung hingga agama islam datang, dan
akhirnya keduanya menyerah kalah kebenaran islam.
1.
AGAMA
Masyarakat persia lama
cenderung untuk menyembah berbagai alam nyata, seperti langit biru, cahaya. api, udara, air dan
sebagainya, yang semua itu mereka anggap sebagai Tuhan. Ada alam yang merupakan
Tuhan baik dan Tuhan jahat. Antara keduanya selalu terjadi permusuhan dan
perkelahian.
Api (cahaya) adalah lambang dari Tuhan Baik, sehingga mereka
menyembah api sebagai Tuhan, yang mana selalu mereka nyalakan dalam rumah-rumah
ibadat mereka.
Ø ZOROASTER
Pada abad VII
SM, muncullah seorang pemimpin yang bernama Zoroaster, yang kemudian dikenal
sebagai “NABI Orang Persia”. Dia membawa ajaran-ajaran baru yang berdasar atas
prinsip-prinsip agama islam lama yang telah diperbaikinya.
Ajarannya
terdiri atas dua prinsip (seperti agama lama) :
a.
Alam
berjalan sesuai “kanun” yang tertentu.
b.
Dalam
alam selalu ada pertentangan antara berbagai kekuatan : antara cahaya dengan
gelap, antara subur dengan tandus, dan lain sebagainya.
masyarakat persia sebelum zoroaster menyembah arwah orang-orang
baik yang banyak sekali, sementara zoroaster telah menyatukan tuhan-tuhan baik
itu dalam “satu tuhan” yang diberi nama “Ahuranuzda”, demikian juga tuhan-tuhan
jahat ia satukan, dan ia beri nama “Daruja Ahriman”.
Kitab suci zoroaster bernama “Avesta” dan kitap syarahnya bernama
“Zamdavesta”. Menurut ajaran zoroaster, hidup ada dua yaitu hidup pertama
(dunia) dan hidup kedua (akhirat).
Filsafat zoroaster.
Di anatara pembahasan mereka yang bersifat filsafat, yaitu
pembahasan tentang “nafs”. Menurut agama zoroster bahwa “nafs insan” diciptakan
tuhan dari tidak ada, yang kemudian dapat mencapai kehidupan abadi yang
berbahagia, apabila dia sanggup memerangi kejahatan di atas muka bumi ini.
Mereka bebas memilih antara yang baik dan jahat.
Dalam diri manusia terdapat kekuatan seperti daya rasa, daya hidup,
daya akal, daya ruh, daya jaga dan sebagainya. Agama zoroaster adalah “asnawy”
dimana yang artinya agama dengan dua tuhan.
Ø ALMANUWIYAH
Di antara
mazhab agama termasyhur di persia, yaitu mazhab “Almanuwiyah” yang diciptakan
oleh pemimpinnya yang bernama “Many” pada tahun 215 M. Ajaran-ajarannya, yaitu
campuran ajaran agama zoroaster dengan ajaran agama nasrani.
Inti ajarannya
yaitu alam menjelma menjadi 2 unsur yaitu cahaya dan gelap. Dari cahaya
lahirlah segala kebaikan dan dari gelap lahirlah segala kejahatan, satu sama
lain tidak bisa kalah mengalahkan. Amalan baik manusia bersumber dari tuhan
baik dan pekerjaan buruk manusia berasal dari tuhan jahat.
Ø MAZDAK
Sekitar tahun
487 M, lahirlah seorang ahli filsafat (pengikut many) di Persia yang bernama
Mazdak, dia membawa faham baru dalam agama “sanawy” yaitu Tuhan Cahaya dan
Tuhan Gelap. Yang membedakan dia dengan gurunya, yaitu dalam hal ajaran yang
mirip dengan “Komunisme”, yang mengatakan bahwa manusia dilahirkan sama,
seharusnya hidup sama pula. Persamaan yang terpenting, yaitu dalam bidang harta
dan wanita.
Menurut Ahmad
Amin –cendekiawan Mesir- bahwa “Mazdakisme” adalah “komunisme” tertua di dunia.
Sehingga pengaruh keyakinan (agama) terhadap kebudayaan sangatlah besar, bahkan terkadang memberi corak khas bagi
suatu kebudayaan. Demikian pula pengaruh agama tampak jelas dalam berbagai
bidang kebudayaan Persia.
2.
BAHASA
Pada waktu pemerintahan “Dinasti Sassanid” yang menjadi bahasa
Persia resmi yaitu bahasa PAHLAWI, yang menjadi bahasa kitab suci mereka
AVESTA. Pengaruh kitab agama ini dalam memelihara dan mengembangkan bahasa Pahlawi
sangatlah besar. Satra Persia dalam bahasa Pahlawi sangat sedikit yang masih
tersisa, karena sastranya bersemangat agama yang berkeyakinan dua tuhan.
Sebabnya agama islam mengganti bahasa dan huruf Pahlawi dengan bahasa dan huruf
Arab.
Yang masih tersisa dari bahasa dan huruf Pahlawi yaitu batu-batu tertulis,
sejumlah peraturan dari kerajaan Sassanid yang mengenai perkawina, perudakan,
dan lain sebagainya.
3.
KESENIAN
Hasil seni Persia yang paling kuno, yaitu keramik, patung-patung,
berbagai perabot dari perunggu dan lain sebagainya (500 – 1000 SM), seninlukis,
dan seni arsitektur ( 550 SM – 1.600 M).
Masa-masanya
dapat dibagi sebagai berikut :
a.
Masa
Dinasti Achaeminid ( sampai tahun 350 SM ). Sisa peninggalannya tampak pada
runtuhan-runtuhan istana di babilon, susa, Persepolis, pusara-pusara dalam
bukti batu, gambar timbul berwarna di Persepolis, batu ubin berlapis glasir di
Susa.
b.
Masa
Dinasti Seleukos dan Arsacid ( kira-kira sampai tahun 250 SM ). Sisa
peninggalannya yaitu Runtuhan Assyria, tugu peringatan Antoschus, istana-istana
bergaya iwan dan lain sebagainya.
c.
Masa
Dinasti Sassanid ( kira-kira sampai tahun 650 M ). Sisa peninggalannya yaitu
istana bergaya iwan yang dibelakang iwan utama didirikan belairung berkubah,
jembatan-jembatan dengan busur meruncing, gambar-gambar timbul pada bukit
berbatu, barang-barang perak anggun, beberapa tenunan dari sutera dan lain
sebagainya.
C.
Peradaban
Arab Jahiliyah
Jazirah arab adalah tempat lahirnya agama islam dan
kemudian menjadi pusat islam, merupakan pusat dari peradaban dan
kebudayaan islam. Oleh karena itu, perlu
dijelaskan mengenai keadaan geografi, penduduk,politik, ekonomi dan social,
bahkan agama, sebelum lahirnya agama islam.
Peradaban arab ketika itu memiliki corak, yaitu
bobroknya moralitas, bahkan sama sekali tidak mencerminkan budaya yang positif,
sehingga perdaban arab ketika itu disebut sebagai peradaban jahiliyah. Dalam
situasi dan kondisi peradaban dunia yang semacam itulah Nabi Muhammad SAW diutus Allah membawa
agama islam dalam menjunjung tinggi peradaban moral.
1) Keadaan
Negeri Arabia
Negeri
Arabia terletak di sebelah barat daya asia, dan merupakan semenanjung
yang di kelilingi laut dari tiga jurusan yaitu lautan merah, lautan hindia, dan
teluk Persia.
Negeri Arabia pada umumnya terdiri dari
padang pasir tetapi tidak semuanya tandus dan adapula yang subur .Para ahli
geografis purba membagi jazirah arab sebagai berikut:
a.
Arabia Petrix,
yaitu daerah yang terletak di sebelah barat daya lembah syira.
b.
Arabia Deserta, yaitu daerah syiria sendiri.
c.
Arabia Felix,
Yaitu negeri yaman, yang terkenal dengan nama “Bumi Hijau”.
Bangsa
Arab sebelum datangnya agama islam berada dalam masa kebodohan dan kegelapan
baik dalam kepercayaan ataupum tingkah laku. Oleh karena itu, sejarah
kebudayaan dan peradaban bangsa Arab pra islam lebih dikenal dengan istilah
kebudayaan dan peradaban Arab Jahiliyah. Secara awam pengertian masa jahiliyah
merupakan masa dimana kehidupan manusia berada dalam masa kebodohan, kehinaan ,
dan kenistaan dalam berbagai hal, sehingga peradaban yang tidak bermoral dan
tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
Ahmad
Amin yang dikutip oleh A. Hacsymy memberikan definisi dan pengertian Arab
Jahiliyah adalah orang-orang yang menolak kebenaran (islam) meskipun mengetahui
kebenaran tersebut. Jahiliyah bukan berarti tidak berilmu tetapi jahl dalam pengertian safak, ghadab, anfal.
Sebab bangsa arab pra islam sudah memiliki tingkat peradaban yang cukup tinggi. Sebagai bukti telah adanya
berbagai kerajaan yang telah maju secara kebudayaan dan peradaban manusia.
Dilihat
dari asal keturunan, penduduk Jazirah Arab dibagi menjadi dua golongan
besar yaitu Qahthaniyun
(keturunan Qahthan) dan kedua Adnaniyun (keturunan Ismail Ibn Ibrahim).
Pada mulanya wilayah utara diduduki oleh Adniyun dan wilayah selatan oleh
Qahthaniyun. Akan tetapi, lama-lama kedua golongan itu membaur karena
perpindahan dari utara ke selatan. Suku-suku dari mereka sering berperang,
akibatnya peperangan terus menerus, kebudayaan mereka tidak berkembang, karena
itu bahan sejarah Arab pra islam sangat langka di dapatkan di dunia Arab dan
dalam bahasa arab.
Agama
pra islam sebelum kedatangan islam yang
di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, di dunia arab terdapat bermacam agama yaitu Paganisme,
Kristen, Yahudi, dan majusi. Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat arab
telah mengenal agama tauhid semenjak kehadiran Ibrahim as. Bekas-bekas
agama Ibrahim masih masih tersisa ketika islam di perkenalkan pada masyarakat
arab. Bekas yang masih terasa adalah penyebutan Allah sebagai tuhan mereka. Secara fisik peninggalan Ibrahim dan
Ismail yang masih terpelihara adalah Baitullah kegiatan ini mereka lakukan
dengan menyebut nama Allah.
Dalam
sejarah dicatat bahwa menjelang kelahiran islam, Bangsa arab masih menempatkan
Allah sebagai tuhan walaupun dalam
perkembangan berikutnya mengalami proses pembiasan yang mengakibatkan
terjadinya pengingkaran prinsip tauhid. Pada umumnya mereka menjadikan
berhala sebagai sesuatu yang sangat
dekat dengan mereka, yang menentukan
kehidupan mereka. Karena itu, mereka disebut dengan penyembah berhala atau paganisme.
Penyembahan berhala ini, pada mulanya terjadi ketika orang Arab pergi ke kota
luar makkah. Mereka selalu membawa patungdan membawanya bahkan
mengelilingnya dan memindahkanya bahkan jumlahnya mencapai 360 buah. Di
samping itu, ada patung yang tetap berada di luar Mekkah yaitu:
a. Manah
atau Manata di dekat yasrib atau madinah.
b. Al-Latta
di Taif(disebut sebagai patung tertua)
c. Al-Uzza
di Hijaz.
d. Hubal
atau patung terbesar terbuat dari batu akik.
Mereka
percaya bahwa menyembah berhala bukan berarti menyembah wujudnya, tetapi hal
tersebut dimaksudkan sebagai perantara untuk menyembah Tuhan. Telah diterangkan
dalam Al-Quran,”Kami tidak menyembah kepada mereka, tetapi hanya agar mereka
mendekatkan diri kepada tuhan sedekat-dekatnya”.(QS Az-Zumar:3). Oleh umat
islam, masa itu disebut sebagai masa jahiliyah,masa kegelapan, masa kebodohan
dalam hal agama. Mereka beragama dengan mengagungkan anggapan mereka sendiri.
Beberapa perilaku Arab pra islam yang banyak dicatat dalam sejarah adalah
membunuh anak perempuan, melembagakan perbudakan, dan sebagainya.
2) Watak
atau Kepribadian Bangsa Arab
Secara
fisik orang arab memiliki tubuh yang sangat kekar, kuat dan mempunyai daya
tahan tubuh yang tangguh. Secara piskis telah melahirkan watak yang khas baik
yang bersifat positif ataupun nrgatif. Di antara kepribadian yang negatife
antara lain:
a. Sulit
bersatu
Faktor yang melatar belakinya adalah setiap
manusia pada dasarnya berkeinginan untuk memenuhi sumber kebutuhan hidupnya,
namun jika hal itu tebatas maka akan
terjadi konfrontasi dan ketersinggungan antar kelompok untuk menguasai sumber
kehidupan yang tersedia.
b.
Suka berperang
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut tidak ada
jalan lain kecuali dengan mengadakan infkasi terhadap daerah yang menjadi milik
golongan lain, sehingga hal tersebut menjadi alasan untuk berperang.
c.
Angkuh dan
Sombong
Watak
ini sangat dominan yang dimiliki oleh bangsa arab yang merasa dirinya paling
kuat di bandingkan dengan orang lain.
d.
Pendendam
Perang
antar suku bermotifkan penuntutan balas dendam atas tertumpahnya darah dari
anggota sebuah suku tertentu oleh suku lain.
e.
Berwatak kejam
Buktinya
antara lain mereka sering berperang dan membunuh bayi perempuan yang baru
lahir, dengan membunuh bayi perempuan mereka tidak akan mengalami penderitaan
dan aib sehinnga perbuatan mereka dianggap terhormat.
f.
Pemabuk dan
penjudi
Perwata bangkan ini merupakan manifestasi dari perwatakan
yang angkuh dan sombong.
Di
samping itu, orang bangsa Arab juga memiliki sifat positif yatu:
a)
Pemberani
Keberanian
merupakan sifat yang dijadikan syarat mutlak untuk dapat mempertahankan hidup
di gurun pasir yang tandus dan suasana yang panas sehingga menimbulkan keadaan
suasana yang kejam, karena masing-masing orang ingin mempertahankan hidupnya
tanpa adanya perasaan perikemanusiaan.
b)
Penyabar
Sabar dan tahan terhadap penderitaan
merupakan nilai yang tinggi di kalangan bangsa Arab Badui karena dengan sifat
tersebut mereka dapat bertahan hidup dalam kondisi alam yang sangat panas dan
keras.
c)
Ketulusan dan
berkata benar
Berkata
benar merupakan kualitas dari seseorang yang tekun berusaha untuk
mempertahankanya karena dapat dipercaya.
d)
Dermawan
Sifat
dermawan menjadi sifat sangat penting untuk mencari kedudukan yang mulia dalam
masyarakat arab, sehingga sifat dermawan yang dimiliki oleh arab jahiliyah cenderung
didasari oleh sikap kesatria dan rasa ingin di muliakan.
Watak
yang dimiliki bangsa arab pra islam, kesemuanya dipengaruhi oleh keadaan alam
jazirah arab yang panas, gersang dan tandus tersebut sangat mempengaruhi
terhadap perdaban arab pra islam.
D. Peradaban
Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan di asia
tenggara yang banyak di singgahi oleh pedagang-pedagang asing. Dari sinilah
kebudayaan – kebudayaan islam memasuki indonesia. Sebelum masuknya islam di
indonesia terdapat peradaban hindu dan budha. Masuknya hindu membawa perubahan
besar yaitu kedudukan raja yang semula atas pemilihan berubah menjadi sistem
dinasti berdasarkan hukum kasta. Di bidang seni bangunan, candi merupakan
pengaruh hindu dan budha yang sangat menonjol.
1.
Kondisi geografis Indonesia pra
islam
Kepulauan
Indonesia terletak diantara benua Asia dan Australia bahkan di umpamakan
sebagai sebuah jembatan antara keduaanya. Secara geografis terletak antara
5,45’ Lintang Utara dan 11 Lintang Selatan, serta 95,0101’ Bujur Timur dan
141,02’ Bujur Barat.Keadaan geografis dan wilayah yang dimiliki bangsa ini,
telah membentuk keragaman dan perbedaan struktur masyarakatnya. Secara
sederhana, keragaman ini ditunjukkan setidaknya oleh tiga jenis kelompok
masyarakat yang berkembang di seluruh wilayah nusantara.
·
Kelompok I, adalah
masyarakat yang hidup di daerah-daerah pedalaman dan kawasan-kawasan yang
terpencil. Masyarakat ini biasanya memiliki kepercayaan animisme dan komitmen
kesukuannya sangat kuat.
·
Kelompok II,
adalah
masyarakat yang hidup di sepanjanggaris pesisir, dimana jalur-jalur pedagangan
laut telah memudahkan mereka untuk dapat mengenal dan bertukar kebudayaaan
dengan dunia luar. Sedangkan
·
kelompok III, adalah
masyarakat yang dipengaruhi oleh struktur budaya keraton. Pada umumnya,
kelompok masyarakat ini hidup dalam sebuah kota di sekitar kawasan istana yang
mudah dijangkau. Sehingga memungkinkan mereka disebut sebagai kelompok elit
yang memiliki kebudayaan tinggi.
Kepulauan Indonesia juga terletak
dalam jalur perdagangan antara dua pusat perdagangan jaman kuno, yaitu India
dan Cina. Letaknya dalam jalur perdagangan internasional ini besar pengaruhnya
pada perkembangan sejarah bangsa. Karena itu sejak jaman prasejarah, penduduk
Indonesia adalah pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Lautan
di sekitar dan diantara pulau-pulau Indonesia tidak pernah menjadi penghalang,
bahkan menjadi faktor nomor satu. Pada awal sejarah kuno Indonesia, kita
melihat tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dibeberapa tempat di pesisir
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan sebagainya. Pada pusat-pusat
perdagangan inilah agama Islam memulai aktivitasnya di Indonesia.
2.
Situasi pemerintahan dan bahasa di
Indonesia pra islam
Sebelum
kerajaan Tarumanegara ataupun Kutai berkuasa di Nusantara ini ada kerajaan
besar lain, yaitu Kerajaan Caringin Kurung yang berada di Puncak Maik, Gunung
Handalus (yang sekarang dikenal sebagai Gunug Salak, Bogor). Inilah nenek
moyang dari bangsa Indonesia. Karena raja Mulawarman dari kerajaan Lunggai
(sekarang disebut Kutai) adalah keturunan Raja Purnawarman dari Tarumanegara.
Era kerajaan Caringin Kurung ini merentang sejak raja Caringin Kurung ke-I
sampai XIII, dari abad 4 SM sampai abad ke 2 M. Ini adalah periode terlama
suatu dinasti berkuasa, yaitu selama 6 abad atau 600 tahun, karena baik dinasti
Majapahit atau Mataram tidak pernah berkuasa secara efektif lebih dari 2 abad.
Pada awal
abad Masehi, nenek moyang kita telah mempunyai bahasa baca tulis, yaitu bahasa
Karan dengan huruf Darung. Struktur bahasa Karan sendiri sama dan mirip dengan
struktur bahasa Indonesia sekarang ini.
3.
Kondisi Religius di Indonesia
Bila ditinjau dari sudut arkeologi setelah zaman prasejarah berakhir di Indonesia lahirlah
kebudayaan baru. Kebudayaan tersebut ditandai dengan datangnya
orang-orang India sebagai pembawa kebudayaan Hindu, yaitu pengaruh
alam pikiran dan tingkah laku orang-orang India yang datang
ke Indonesia. Pengaruh ini menyebabkan perubahan cara hidup
manusia Indonesia baik dalam tata cara hidup kemasyarakatan, perekonomian
dan keagamaan.
Sudah sejak zaman prasejarah telah terdapat hubungan maritime
antara India dan Indonesia. Diantara kedua bangsa tersebut
terdapat kesamaan kebudayaan sehingga kedatangan mereka tidak dirasakan sebagai
bangsa yang akan menguasai Indonesia.
Kedatangan orang-orang India ini tidak dapat ditetapkan secara
pasti, akan tetapi dapat diperkirakan pada permulaan abad pertama sesudah
masehi mereka telah mengunjungi kepulauan Indonesia. Pada abad ke IV
sampai abad ke XV sesudah masehi pengaruhnya terhadap penduduk telah menemukan
corak kehidupan tersendiri, lebih-lebih dalam lapangan keagamaan dan
kebudayaan. Pada masa tersebut diatas, Indonesia terdiri dari
kerajaan-kerajaan besar kecil berdiri sendiri atau dalam kesatuan kerajaan.
Bangunan candi-candi yang terdapat di Indonesia merupakan bukti
adanya pengaruh Hindu. Fungsi candi-candi Indonesia-Hindu adalah sebagai tempat
penguburan abu jenazah raja-raja. Raja-raja yang meninggal dibuatkan patung dan
perwujudannya melambangkan dewa-dewa yang mereka puja semasa hidupnya.
Masyarakat Indonesia-Hindu menganggap rajanya sebagai dewa yang memerintah
di dunia. Gelar-gelar kedewaan diberikan kepada raja-raja terutama setelah
mereka meninggal dunia. Kepercayaan demikian menunjukkan adanya hubungan dengan
tradisi kepercayaan pada masa pra Hindu, ketika mereka memuja ruh-ruh nenek
moyang yang biasanya diwujudkan dalam patung-patung dan menhir-menhir di atas
punden-punden berundak.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebudayaan Dunia menjelang lahirnya Islam telah
menyeleweng jauh dari jalan Allah, baik kebudayaan Arab Jahiliyah, kebudayaan
Persia, kerajaan Rumawi timur dan kebudayaan Indonesia.
Di kerajaan Rumawi timur terdapat 3 aliran, yaitu:
aliran Yaaqibah, aliran Nasathirah, aliran Mulkaniyah. Di kerajaan persia juga
terdapat 3 aliran, yaitu: Zoroaster, Almanuwiyah, Mazdak. Sebelum kedatangan
islam, di daerah Arab terdapat bermacam-macam agama, yaitu: kristen, yahudi,
majusi.di indonesia saat zaman purbakala, sebagian mereka menganut suatu agama
yang tertentu tapi di dalam jiwa mereka telah ada persediaan buat menerima
agama. Setelah zaman purbakala dan sebelum islam datang, terdapat agama hindu
dan budha yang berkembang di indonesia.
B.
Saran
Hasil pembuatan makalah sejarah peradaban islam ini
diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam belajar SPI serta mengetahui manfaat
sekaligus menyelesaikan tugas makalah. Adapun saran yang diberikan dari kelompok kami berupa :
a. Hendaknya materi disajikan dengan dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memahami setiap konsep secara mudah.
b. Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami oleh
pembaca, sehingga pembaca bisa memahami materi dan bahasa yang disajikan bisa menarik pembaca