Minggu, 09 Maret 2014

SPI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Peradaban dunia menjelang lahirnya islam telah menyimpang jauh dari ketentuan ajaran Allah. Pada masa pra isla terdapat dua kekuatan peradaban dunia, yaitu peradaban Romawi Timur dan Peradaban Persia, dua kerajaan yang menjadi tetangga Arab, tempat lahirnya islam. Dua kekuatan besar tersebut merupakn dua super power dunia pada masa itu sekaligus merupakan adikuasa dunia. Arab sebagai tempat munculnya islam belum dikenal dalam percaturan sejarah dunia sebelumnya.
Peradaban Arab ketika itu memiliki corak, yaitu bobroknya moralitas, bahkan sama sekali tidak mencerminkan budaya yang positif, sehingga peradaban Arab ketika itu disebut sebagai peradaban jahiliah. Dalam situasi dan kondisi peradaban dunia yang semacam itulah Nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk membawa agama islam dengan menjunjung tinggi peradaban bermoral.

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana peradaban Romawi sebelum islam datang ?
b.      Bagaimana peradaban Persia sebelum islam datang ?
c.       Bagaimana peradaban Arab sebelum islam datang ?
d.      Bagaimana peradaban Indonesia sebelum islam datang ?

C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui peradaban Romawi sebelum islam.
b.      Untuk mengetahui peradaban Persia sebelum islam.
c.       Untuk mengetahui peradaban Arab sebelum islam.
d.      Untuk mengetahui peradaban Indonesia sebelum islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Peradaban Romawi Timur
Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 SM, dengan ibukotanya Roma dan usianya lebih dari sepuluh abad. Mei 330 M terjadi perpecahan dalam kerajaan Romawi yang berpusat di Roma, yaitu kerajaan Romawi barat (Roma) dan kerajaan Romawi timur dengan ibukotanya Costantinopel.
Kerajaan Romawi mengalami puncak kejayaan pada masa Maharaja Yustianus I (527-565 M) dan pada zaman ini pula terjadi peperangan dengan kerajaan persia yang berakhir dengan “perjanjian damai kekal”.
1.      Agama
Negeri-negeri yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi timur pada umumnya beragama Nasrani, yang pada waktu itu terpecah dalam berbagai aliran. Aliran yang termasyur ada tiga, yaitu:
1)      Aliran Yaaqibah, banyak dianut di Mesir, Habasyah, dan lain-lain.
2)      Aliran Nasathirah, banyak dianut di Musil, Irak, dan Persia.
3)      Aliran Mulkaniyah, banyak dianut di Afrika Utara, Sicilia, Syiria dan Spanyol.
Di antara ketiganya, terdapat perbedaan keyakinan. Aliran Yaaqibah berkeyakinan, bahwa Isa Al Masih adalah Allah, yaitu Allah dan manusia bersatu dalam diri Al Masih. Sedangkan aliran Nasathirah dan Mulkaniyah berkeyakinan bahwa dalam diri Al Masih terdapat dua thabiat, yaitu:
1)      Thabiat ketuhanan
2)      Thabiat kemanusiaan.


2.      Filsafat
Membicarakan kebudayaan Romawi, terutama filsafat, kesenian, ilmu pengetahuan, dan kesusastraan, kita juga harus membicarakan kebudayaan Yunani, karena hakikatnya kebudayaan Romawi adalah lanjutan dari kebudayaan Yunani.
Pujangga Arab Jurji Zaedan membagi kebudayaan Yunani menjadi tujuh zaman, yaitu :
1)      Masa Dongeng
Adalah zamannya Yunani purba, dimana seluruh kebudayaan penuh dengan dongeng dan khurafat.
2)      Masa Pahlawan
Pada zaman ini hasil – hasil kebudayaan menggambarkan semangat kepahlawanan. Terkenallah sekumpulan syair yang bernama Ilias dan Odyssa ciptaan Homerus, yang melukiskan kisah perang.
3)      Masa Lyric (700 S.M – 500 S.M)
Masa ini adalah masa kolonisasi Yunani didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara; masa berkuasanya ”para tiran”. Karena itu puja dan puji sangat berpengaruh, dan pada saat itu banyak tercipta sajak – sajak lyric.
4)      Masa Keemasan (500 S.M – 323 S.M)
Pada masa ini menjelmalah sajak – sajak tamsil (dramatik), filsafat, khitobah, dan sejarah.
5)      Masa Iskandary (323 S.M – 146 S.M)
Pada masa ini pusat kebudayaan pindah ke Athena ke Iskandariya, sehingga Iskandariyah menjadi pusat segala kegiatan ilmu, filsafa, dan sebagainya.
6)      Masa Yunani – Romawi (142 S.M – 550 M)
Pada masa ini daerah – daerah wilayah Yunani telah jatuh kedalam tangan Kerajaan Romawi. Jatuhlah kebudayaan Yunani.
7)      Masa Byzantium (550 – 1453 M)
Masa ini adalah masa kegemilangan pusat Romawi Timur (Constantinopel), dimana menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Yunani.
Dengan memperhatikan catatan ini, maka jelaslah bahwa kebudayaan Romawi adalah lanjutan dari kebudayaan Yunani.

3.      Bahasa dan kesenian
Dalam Kerajaan Romawi Timur ada tiga bahasa yang berpengaruh, yaitu bahasa Latin, bahasa Grek, dan bahasa Suryani. Dalam bahasa – bahasa inilah ditulis kitab – kitab suci, undang – undang, cerita, sajak, dan sebagainya. Kesenian dan kesusastraan Byzantium timbul kira – kira pada abad V M – dalam kemaharajaan Romawi Timur. Kesenian ini terus berkembang di Rusia dan Balkan. Kesenian Romawi sangat maju pada masa Kaisar Yustianus I (527 – 565 M) dan pengganti-penggantinya, dan meluas sampai ke Italia Utara.
Patung –patung banyak dibuat orang. Juga bangunan-bangunan gereja yang berkubah, yang sangat terkenal gereja Aya Shophia, juga gereja-gereja yang berbentuk silang – Yunani berkubah lima, banyak didirikan.
Disamping itu, terjadi kegiatan di lapangan seni lukis, seni pahat, seni bahasa, seni suara, filsafat, dan sebagainya, dan semua berjiwa dan bersemangat gereja.

B.     Peradaban Persia
Kerajaan persia merupakan saingan dari kerajaan Romawi Timur, di mana antara dua kerjaan tersebut terus-menerus terjadi peperangan karena masing-masing ingin merebut daerah kekuasaan dan pengaruh. Pada waktu yustianus menjadi Maharaja Rumwy Timur, Kerajaan Persia berada dibawah Maharaja Anusyarwan dari dinasi Sasanid (Sasaniyah) yang terkenal sangat adil.
Anusyarwan dengan pasukan berkuda dan pejalan kaki menyerbu daerah-daerah Romawi Timur sehingga jatuh satu per satu,sedangkan Yustianus mengadakan perlawanan seru di bawah panglimanya, Belisarius, sehingga terjadilah perang selama 20 tahun (541-461 M), dan berakhir dengan perdamaian, di mana Yustianuas harus membayar upeti kepada Anusyarwan tiap tahun sebanyak 30.000 dinar.
Setelah itu pada hakikatnya, permusuhan antara dua kerajaan tersebut terus berlangsung sehingga keduanya mengalami kemunduran dan kehancuran. Hal itu berlansung hingga agama islam datang, dan akhirnya keduanya menyerah kalah kebenaran islam.
1.      AGAMA
     Masyarakat persia lama cenderung untuk menyembah berbagai alam nyata, seperti  langit biru, cahaya. api, udara, air dan sebagainya, yang semua itu mereka anggap sebagai Tuhan. Ada alam yang merupakan Tuhan baik dan Tuhan jahat. Antara keduanya selalu terjadi permusuhan dan perkelahian.
Api (cahaya) adalah lambang dari Tuhan Baik, sehingga mereka menyembah api sebagai Tuhan, yang mana selalu mereka nyalakan dalam rumah-rumah ibadat mereka.
Ø  ZOROASTER
Pada abad VII SM, muncullah seorang pemimpin yang bernama Zoroaster, yang kemudian dikenal sebagai “NABI Orang Persia”. Dia membawa ajaran-ajaran baru yang berdasar atas prinsip-prinsip agama islam lama yang telah diperbaikinya.
Ajarannya terdiri atas dua prinsip (seperti agama lama) :
a.       Alam berjalan sesuai “kanun” yang tertentu.
b.      Dalam alam selalu ada pertentangan antara berbagai kekuatan : antara cahaya dengan gelap, antara subur dengan tandus, dan lain sebagainya.
masyarakat persia sebelum zoroaster menyembah arwah orang-orang baik yang banyak sekali, sementara zoroaster telah menyatukan tuhan-tuhan baik itu dalam “satu tuhan” yang diberi nama “Ahuranuzda”, demikian juga tuhan-tuhan jahat ia satukan, dan ia beri nama “Daruja Ahriman”.
Kitab suci zoroaster bernama “Avesta” dan kitap syarahnya bernama “Zamdavesta”. Menurut ajaran zoroaster, hidup ada dua yaitu hidup pertama (dunia) dan hidup kedua (akhirat).

Filsafat zoroaster.
Di anatara pembahasan mereka yang bersifat filsafat, yaitu pembahasan tentang “nafs”. Menurut agama zoroster bahwa “nafs insan” diciptakan tuhan dari tidak ada, yang kemudian dapat mencapai kehidupan abadi yang berbahagia, apabila dia sanggup memerangi kejahatan di atas muka bumi ini. Mereka bebas memilih antara yang baik dan jahat.
Dalam diri manusia terdapat kekuatan seperti daya rasa, daya hidup, daya akal, daya ruh, daya jaga dan sebagainya. Agama zoroaster adalah “asnawy” dimana yang artinya agama dengan dua tuhan.
Ø  ALMANUWIYAH
Di antara mazhab agama termasyhur di persia, yaitu mazhab “Almanuwiyah” yang diciptakan oleh pemimpinnya yang bernama “Many” pada tahun 215 M. Ajaran-ajarannya, yaitu campuran ajaran agama zoroaster dengan ajaran agama nasrani.
Inti ajarannya yaitu alam menjelma menjadi 2 unsur yaitu cahaya dan gelap. Dari cahaya lahirlah segala kebaikan dan dari gelap lahirlah segala kejahatan, satu sama lain tidak bisa kalah mengalahkan. Amalan baik manusia bersumber dari tuhan baik dan pekerjaan buruk manusia berasal dari tuhan jahat.

Ø  MAZDAK
Sekitar tahun 487 M, lahirlah seorang ahli filsafat (pengikut many) di Persia yang bernama Mazdak, dia membawa faham baru dalam agama “sanawy” yaitu Tuhan Cahaya dan Tuhan Gelap. Yang membedakan dia dengan gurunya, yaitu dalam hal ajaran yang mirip dengan “Komunisme”, yang mengatakan bahwa manusia dilahirkan sama, seharusnya hidup sama pula. Persamaan yang terpenting, yaitu dalam bidang harta dan wanita.
Menurut Ahmad Amin –cendekiawan Mesir- bahwa “Mazdakisme” adalah “komunisme” tertua di dunia. Sehingga pengaruh keyakinan (agama) terhadap kebudayaan           sangatlah besar, bahkan terkadang memberi corak khas bagi suatu kebudayaan. Demikian pula pengaruh agama tampak jelas dalam berbagai bidang kebudayaan Persia.

2.      BAHASA
Pada waktu pemerintahan “Dinasti Sassanid” yang menjadi bahasa Persia resmi yaitu bahasa PAHLAWI, yang menjadi bahasa kitab suci mereka AVESTA. Pengaruh kitab agama ini dalam memelihara dan mengembangkan bahasa Pahlawi sangatlah besar. Satra Persia dalam bahasa Pahlawi sangat sedikit yang masih tersisa, karena sastranya bersemangat agama yang berkeyakinan dua tuhan. Sebabnya agama islam mengganti bahasa dan huruf Pahlawi dengan bahasa dan huruf Arab.
Yang masih tersisa dari bahasa dan huruf Pahlawi yaitu batu-batu tertulis, sejumlah peraturan dari kerajaan Sassanid yang mengenai perkawina, perudakan, dan lain sebagainya.



3.      KESENIAN
Hasil seni Persia yang paling kuno, yaitu keramik, patung-patung, berbagai perabot dari perunggu dan lain sebagainya (500 – 1000 SM), seninlukis, dan seni arsitektur ( 550 SM – 1.600 M).
Masa-masanya dapat dibagi sebagai berikut :
a.       Masa Dinasti Achaeminid ( sampai tahun 350 SM ). Sisa peninggalannya tampak pada runtuhan-runtuhan istana di babilon, susa, Persepolis, pusara-pusara dalam bukti batu, gambar timbul berwarna di Persepolis, batu ubin berlapis glasir di Susa.
b.      Masa Dinasti Seleukos dan Arsacid ( kira-kira sampai tahun 250 SM ). Sisa peninggalannya yaitu Runtuhan Assyria, tugu peringatan Antoschus, istana-istana bergaya iwan dan lain sebagainya.
c.       Masa Dinasti Sassanid ( kira-kira sampai tahun 650 M ). Sisa peninggalannya yaitu istana bergaya iwan yang dibelakang iwan utama didirikan belairung berkubah, jembatan-jembatan dengan busur meruncing, gambar-gambar timbul pada bukit berbatu, barang-barang perak anggun, beberapa tenunan dari sutera dan lain sebagainya.

C.    Peradaban Arab Jahiliyah
Jazirah arab adalah tempat lahirnya agama islam dan kemudian menjadi pusat islam, merupakan pusat dari peradaban dan kebudayaan  islam. Oleh karena itu, perlu dijelaskan mengenai keadaan geografi, penduduk,politik, ekonomi dan social, bahkan agama, sebelum lahirnya agama islam.
Peradaban arab ketika itu memiliki corak, yaitu bobroknya moralitas, bahkan sama sekali tidak mencerminkan budaya yang positif, sehingga perdaban arab ketika itu disebut sebagai peradaban jahiliyah. Dalam situasi dan kondisi peradaban dunia yang semacam  itulah Nabi Muhammad SAW diutus Allah membawa agama islam dalam menjunjung tinggi peradaban moral.
1)      Keadaan Negeri  Arabia
     Negeri  Arabia terletak di sebelah barat daya asia, dan merupakan semenanjung yang di kelilingi laut dari tiga jurusan yaitu lautan merah, lautan hindia, dan teluk Persia.
     Negeri Arabia pada umumnya terdiri dari padang pasir tetapi tidak semuanya tandus dan adapula yang subur .Para ahli geografis purba membagi jazirah arab sebagai berikut:
a.   Arabia Petrix, yaitu daerah yang terletak di sebelah barat daya lembah syira.
b.   Arabia Deserta, yaitu daerah syiria sendiri.
c.   Arabia Felix, Yaitu negeri yaman, yang terkenal dengan nama “Bumi Hijau”.
Bangsa Arab sebelum datangnya agama islam berada dalam masa kebodohan dan kegelapan baik dalam kepercayaan ataupum tingkah laku. Oleh karena itu, sejarah kebudayaan dan peradaban bangsa Arab pra islam lebih dikenal dengan istilah kebudayaan dan peradaban Arab Jahiliyah. Secara awam pengertian masa jahiliyah merupakan masa dimana kehidupan manusia berada dalam masa kebodohan, kehinaan , dan kenistaan dalam berbagai hal, sehingga peradaban yang tidak bermoral dan tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
Ahmad Amin yang dikutip oleh A. Hacsymy memberikan definisi dan pengertian Arab Jahiliyah adalah orang-orang yang menolak kebenaran (islam) meskipun mengetahui kebenaran tersebut. Jahiliyah bukan berarti tidak berilmu tetapi jahl  dalam pengertian safak, ghadab, anfal. Sebab bangsa arab pra islam sudah memiliki tingkat peradaban  yang cukup tinggi. Sebagai bukti telah adanya berbagai kerajaan yang telah maju secara kebudayaan dan peradaban manusia.
Dilihat dari asal keturunan, penduduk Jazirah Arab dibagi menjadi dua golongan besar  yaitu Qahthaniyun (keturunan Qahthan) dan kedua Adnaniyun (keturunan Ismail Ibn Ibrahim). Pada mulanya wilayah utara diduduki oleh Adniyun dan wilayah selatan oleh Qahthaniyun. Akan tetapi, lama-lama kedua golongan itu membaur karena perpindahan dari utara ke selatan. Suku-suku dari mereka sering berperang, akibatnya peperangan terus menerus, kebudayaan mereka tidak berkembang, karena itu bahan sejarah Arab pra islam sangat langka di dapatkan di dunia Arab dan dalam bahasa arab.
Agama pra islam  sebelum kedatangan islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, di dunia arab terdapat bermacam agama yaitu Paganisme, Kristen, Yahudi, dan majusi. Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat arab telah mengenal agama tauhid semenjak kehadiran Ibrahim as. Bekas-bekas agama Ibrahim masih masih tersisa ketika islam di perkenalkan pada masyarakat arab. Bekas yang masih terasa adalah penyebutan Allah sebagai tuhan  mereka. Secara fisik peninggalan Ibrahim dan Ismail yang masih terpelihara adalah Baitullah kegiatan ini mereka lakukan dengan menyebut nama Allah.
Dalam sejarah dicatat bahwa menjelang kelahiran islam, Bangsa arab masih menempatkan Allah sebagai tuhan  walaupun dalam perkembangan berikutnya mengalami proses pembiasan yang mengakibatkan terjadinya pengingkaran prinsip tauhid. Pada umumnya mereka menjadikan berhala  sebagai sesuatu yang sangat dekat  dengan mereka, yang menentukan kehidupan mereka. Karena itu, mereka disebut dengan penyembah berhala atau paganisme. Penyembahan berhala ini, pada mulanya terjadi ketika orang Arab pergi ke kota luar makkah. Mereka selalu membawa patungdan membawanya bahkan mengelilingnya  dan memindahkanya  bahkan jumlahnya mencapai 360 buah. Di samping itu, ada patung yang tetap berada di luar Mekkah yaitu:
a.       Manah atau Manata di dekat yasrib atau madinah.
b.      Al-Latta di Taif(disebut sebagai patung tertua)
c.       Al-Uzza di Hijaz.
d.      Hubal atau patung terbesar terbuat dari batu akik.
Mereka percaya bahwa menyembah berhala bukan berarti menyembah wujudnya, tetapi hal tersebut dimaksudkan sebagai perantara untuk menyembah Tuhan. Telah diterangkan dalam Al-Quran,”Kami tidak menyembah kepada mereka, tetapi hanya agar mereka mendekatkan diri kepada tuhan sedekat-dekatnya”.(QS Az-Zumar:3). Oleh umat islam, masa itu disebut sebagai masa jahiliyah,masa kegelapan, masa kebodohan dalam hal agama. Mereka beragama dengan mengagungkan anggapan mereka sendiri. Beberapa perilaku Arab pra islam yang banyak dicatat dalam sejarah adalah membunuh anak perempuan, melembagakan perbudakan, dan sebagainya.

2)      Watak atau Kepribadian Bangsa Arab
Secara fisik orang arab memiliki tubuh yang sangat kekar, kuat dan mempunyai daya tahan tubuh yang tangguh. Secara piskis telah melahirkan watak yang khas baik yang bersifat positif ataupun nrgatif. Di antara kepribadian yang negatife antara lain:
a.       Sulit bersatu
Faktor yang melatar belakinya adalah setiap manusia pada dasarnya berkeinginan untuk memenuhi sumber kebutuhan hidupnya, namun jika hal itu tebatas  maka akan terjadi konfrontasi dan ketersinggungan antar kelompok untuk menguasai sumber kehidupan yang tersedia.
b.      Suka berperang
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut tidak ada jalan lain kecuali dengan mengadakan infkasi terhadap daerah yang menjadi milik golongan lain, sehingga hal tersebut menjadi alasan untuk berperang.
c.       Angkuh dan Sombong
     Watak ini sangat dominan yang dimiliki oleh bangsa arab yang merasa dirinya paling kuat di bandingkan dengan orang lain.



d.      Pendendam
     Perang antar suku bermotifkan penuntutan balas dendam atas tertumpahnya darah dari anggota sebuah suku tertentu oleh suku lain.
e.       Berwatak kejam
     Buktinya antara lain mereka sering berperang dan membunuh bayi perempuan yang baru lahir, dengan membunuh bayi perempuan mereka tidak akan mengalami penderitaan dan aib sehinnga perbuatan mereka dianggap terhormat.
f.       Pemabuk dan penjudi
     Perwata bangkan  ini merupakan manifestasi dari perwatakan yang angkuh dan sombong.
Di samping itu, orang bangsa Arab juga memiliki sifat positif yatu:
a)      Pemberani
   Keberanian merupakan sifat yang dijadikan syarat mutlak untuk dapat mempertahankan hidup di gurun pasir yang tandus dan suasana yang panas sehingga menimbulkan keadaan suasana yang kejam, karena masing-masing orang ingin mempertahankan hidupnya tanpa adanya perasaan perikemanusiaan.
b)      Penyabar
     Sabar dan tahan terhadap penderitaan merupakan nilai yang tinggi di kalangan bangsa Arab Badui karena dengan sifat tersebut mereka dapat bertahan hidup dalam kondisi alam yang sangat panas dan keras.
c)      Ketulusan dan berkata benar
     Berkata benar merupakan kualitas dari seseorang yang tekun berusaha untuk mempertahankanya karena dapat dipercaya.
d)     Dermawan
      Sifat dermawan menjadi sifat sangat penting untuk mencari kedudukan yang mulia dalam masyarakat arab, sehingga sifat dermawan yang dimiliki oleh arab jahiliyah cenderung didasari oleh sikap kesatria dan rasa ingin di muliakan.
Watak yang dimiliki bangsa arab pra islam, kesemuanya dipengaruhi oleh keadaan alam jazirah arab yang panas, gersang dan tandus tersebut sangat mempengaruhi terhadap perdaban arab pra islam. 

D.    Peradaban Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan di asia tenggara yang banyak di singgahi oleh pedagang-pedagang asing. Dari sinilah kebudayaan – kebudayaan islam memasuki indonesia. Sebelum masuknya islam di indonesia terdapat peradaban hindu dan budha. Masuknya hindu membawa perubahan besar yaitu kedudukan raja yang semula atas pemilihan berubah menjadi sistem dinasti berdasarkan hukum kasta. Di bidang seni bangunan, candi merupakan pengaruh hindu dan budha yang sangat menonjol.
1.      Kondisi geografis Indonesia pra islam
Kepulauan Indonesia terletak diantara benua Asia dan Australia bahkan di umpamakan sebagai sebuah jembatan antara keduaanya. Secara geografis terletak antara 5,45’ Lintang Utara dan 11 Lintang Selatan, serta 95,0101’ Bujur Timur dan 141,02’ Bujur Barat.Keadaan geografis dan wilayah yang dimiliki bangsa ini, telah membentuk keragaman dan perbedaan struktur masyarakatnya. Secara sederhana, keragaman ini ditunjukkan setidaknya oleh tiga jenis kelompok masyarakat yang berkembang di seluruh wilayah nusantara.
·         Kelompok I, adalah masyarakat yang hidup di daerah-daerah pedalaman dan kawasan-kawasan yang terpencil. Masyarakat ini biasanya memiliki kepercayaan animisme dan komitmen kesukuannya sangat kuat.
·         Kelompok II, adalah masyarakat yang hidup di sepanjanggaris pesisir, dimana jalur-jalur pedagangan laut telah memudahkan mereka untuk dapat mengenal dan bertukar kebudayaaan dengan dunia luar. Sedangkan
·         kelompok III, adalah masyarakat yang dipengaruhi oleh struktur budaya keraton. Pada umumnya, kelompok masyarakat ini hidup dalam sebuah kota di sekitar kawasan istana yang mudah dijangkau. Sehingga memungkinkan mereka disebut sebagai kelompok elit yang memiliki kebudayaan tinggi.
Kepulauan Indonesia juga terletak dalam jalur perdagangan antara dua pusat perdagangan jaman kuno, yaitu India dan Cina. Letaknya dalam jalur perdagangan internasional ini besar pengaruhnya pada perkembangan sejarah bangsa. Karena itu sejak jaman prasejarah, penduduk Indonesia adalah pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Lautan di sekitar dan diantara pulau-pulau Indonesia tidak pernah menjadi penghalang, bahkan menjadi faktor nomor satu. Pada awal sejarah kuno Indonesia, kita melihat tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dibeberapa tempat di pesisir Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan sebagainya. Pada pusat-pusat perdagangan inilah agama Islam memulai aktivitasnya di Indonesia.

2.      Situasi pemerintahan dan bahasa di Indonesia pra islam
Sebelum kerajaan Tarumanegara ataupun Kutai berkuasa di Nusantara ini ada kerajaan besar lain, yaitu Kerajaan Caringin Kurung yang berada di Puncak Maik, Gunung Handalus (yang sekarang dikenal sebagai Gunug Salak, Bogor). Inilah nenek moyang dari bangsa Indonesia. Karena raja Mulawarman dari kerajaan Lunggai (sekarang disebut Kutai) adalah keturunan Raja Purnawarman dari Tarumanegara. Era kerajaan Caringin Kurung ini merentang sejak raja Caringin Kurung ke-I sampai XIII, dari abad 4 SM sampai abad ke 2 M. Ini adalah periode terlama suatu dinasti berkuasa, yaitu selama 6 abad atau 600 tahun, karena baik dinasti Majapahit atau Mataram tidak pernah berkuasa secara efektif lebih dari 2 abad.
Pada awal abad Masehi, nenek moyang kita telah mempunyai bahasa baca tulis, yaitu bahasa Karan dengan huruf Darung. Struktur bahasa Karan sendiri sama dan mirip dengan struktur bahasa Indonesia sekarang ini.

3.      Kondisi Religius di Indonesia
Bila ditinjau dari sudut arkeologi setelah zaman prasejarah berakhir di Indonesia lahirlah kebudayaan baru. Kebudayaan tersebut ditandai dengan datangnya orang-orang India sebagai pembawa kebudayaan Hindu, yaitu pengaruh alam pikiran dan tingkah laku orang-orang India yang datang ke Indonesia. Pengaruh ini menyebabkan perubahan cara hidup manusia Indonesia baik dalam tata cara hidup kemasyarakatan, perekonomian dan keagamaan.
Sudah sejak zaman prasejarah telah terdapat hubungan maritime antara India dan Indonesia. Diantara kedua bangsa tersebut terdapat kesamaan kebudayaan sehingga kedatangan mereka tidak dirasakan sebagai bangsa yang akan menguasai Indonesia.
Kedatangan orang-orang India ini tidak dapat ditetapkan secara pasti, akan tetapi dapat diperkirakan pada permulaan abad pertama sesudah masehi mereka telah mengunjungi kepulauan Indonesia. Pada abad ke IV sampai abad ke XV sesudah masehi pengaruhnya terhadap penduduk telah menemukan corak kehidupan tersendiri, lebih-lebih dalam lapangan keagamaan dan kebudayaan. Pada masa tersebut diatas, Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan besar kecil berdiri sendiri atau dalam kesatuan kerajaan.
Bangunan candi-candi yang terdapat di Indonesia merupakan bukti adanya pengaruh Hindu. Fungsi candi-candi Indonesia-Hindu adalah sebagai tempat penguburan abu jenazah raja-raja. Raja-raja yang meninggal dibuatkan patung dan perwujudannya melambangkan dewa-dewa yang mereka puja semasa hidupnya.

Masyarakat Indonesia-Hindu menganggap rajanya sebagai dewa yang memerintah di dunia. Gelar-gelar kedewaan diberikan kepada raja-raja terutama setelah mereka meninggal dunia. Kepercayaan demikian menunjukkan adanya hubungan dengan tradisi kepercayaan pada masa pra Hindu, ketika mereka memuja ruh-ruh nenek moyang yang biasanya diwujudkan dalam patung-patung dan menhir-menhir di atas punden-punden berundak.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kebudayaan Dunia menjelang lahirnya Islam telah menyeleweng jauh dari jalan Allah, baik kebudayaan Arab Jahiliyah, kebudayaan Persia, kerajaan Rumawi timur dan kebudayaan Indonesia.
Di kerajaan Rumawi timur terdapat 3 aliran, yaitu: aliran Yaaqibah, aliran Nasathirah, aliran Mulkaniyah. Di kerajaan persia juga terdapat 3 aliran, yaitu: Zoroaster, Almanuwiyah, Mazdak. Sebelum kedatangan islam, di daerah Arab terdapat bermacam-macam agama, yaitu: kristen, yahudi, majusi.di indonesia saat zaman purbakala, sebagian mereka menganut suatu agama yang tertentu tapi di dalam jiwa mereka telah ada persediaan buat menerima agama. Setelah zaman purbakala dan sebelum islam datang, terdapat agama hindu dan budha yang berkembang di indonesia.

B.     Saran
Hasil pembuatan makalah sejarah peradaban islam ini diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam belajar SPI serta mengetahui manfaat sekaligus menyelesaikan tugas makalah. Adapun saran yang diberikan dari kelompok kami berupa :
a.       Hendaknya materi disajikan dengan dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memahami setiap konsep secara mudah.
b.      Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami oleh pembaca, sehingga pembaca bisa memahami materi dan bahasa yang disajikan bisa menarik pembaca